Psoriasis merupakan penyakit kulit kronis yang sering kali disebabkan oleh faktor genetik dan imunitas tubuh. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kerentanan terhadap stres juga dapat meningkatkan risiko psoriasis pada pria.

Stres merupakan respons tubuh terhadap tekanan atau ancaman yang dirasakan, baik itu fisik maupun emosional. Ketika seseorang mengalami stres secara terus-menerus, hal ini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu peradangan, yang pada gilirannya dapat memicu munculnya penyakit psoriasis.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Dermatology baru-baru ini menemukan bahwa pria yang mengalami stres kronis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan psoriasis dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami stres. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa stres dapat memengaruhi aktivitas sel-sel kekebalan tubuh yang berperan dalam perkembangan psoriasis.

Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pria yang memiliki tingkat stres yang tinggi dan merokok secara bersamaan memiliki risiko psoriasis yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang hanya mengalami salah satu faktor tersebut. Merokok sendiri telah diketahui sebagai faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi psoriasis.

Oleh karena itu, penting bagi pria untuk mengelola stres dengan baik agar dapat mengurangi risiko terkena psoriasis. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres antara lain adalah dengan berolahraga secara teratur, bermeditasi, tidur yang cukup, dan mendapatkan dukungan sosial yang baik.

Selain itu, untuk pria yang sudah menderita psoriasis, penting untuk mengikuti perawatan yang direkomendasikan oleh dokter dan menghindari faktor risiko lainnya seperti merokok dan konsumsi alkohol. Dengan melakukan langkah-langkah ini, diharapkan risiko psoriasis dapat dikurangi dan kualitas hidup pria yang terkena penyakit ini dapat meningkat.