IFW 2024 lampaui batas tradisi dan rangkul keindahan budaya

Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 telah berhasil mengejutkan dunia mode dengan melampaui batas tradisi dan merangkul keindahan budaya. Acara tahunan ini kembali digelar dengan tema yang menginspirasi, yaitu memadukan kekayaan budaya Indonesia dengan sentuhan modern yang segar dan inovatif.

IFW 2024 tidak hanya sekadar fashion show biasa, namun juga menjadi wadah bagi para desainer, produsen, dan pelaku industri mode Indonesia untuk berkolaborasi dan berkreasi bersama. Berbagai koleksi busana yang dipamerkan tidak hanya memperlihatkan kepiawaian para desainer dalam menciptakan karya-karya yang memukau, namun juga memberikan ruang bagi keberagaman budaya Indonesia untuk bersinar.

Para desainer Tanah Air pun terus berusaha untuk mengangkat keindahan budaya local dalam setiap karya mereka. Mulai dari pemakaian motif tradisional, tekstur kain lokal, hingga aksesoris etnik yang khas Indonesia, semuanya dikemas dengan sentuhan modern dan trendy agar tetap relevan di kancah mode internasional.

Selain itu, IFW 2024 juga memberikan kesempatan bagi para perajin lokal untuk turut serta dalam acara ini. Mereka dapat memamerkan produk-produk kerajinan tangan mereka yang unik dan berkualitas tinggi, sehingga semakin memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang kaya akan keindahan budaya dan kerajinan tangan.

Tidak hanya itu, IFW 2024 juga menjadi ajang untuk memperkenalkan berbagai inovasi dalam dunia mode dan industri kreatif. Mulai dari teknologi digital dalam proses desain, produksi, hingga pemasaran produk fashion, semua hal tersebut turut diperkenalkan dan diaplikasikan dalam acara ini.

Dengan demikian, IFW 2024 berhasil membuktikan bahwa mode tidak hanya sekadar tentang tren dan gaya, namun juga tentang bagaimana kita dapat memperkaya dan melestarikan keindahan budaya dan tradisi lokal. Melalui perpaduan antara tradisi dan inovasi, IFW 2024 telah memberikan inspirasi baru bagi para pelaku industri mode dan kreatif untuk terus berkarya dan mengangkat keindahan budaya Indonesia ke kancah global.

Pemutakhiran Dapodik bisa dipakai untuk pantau kondisi WASH di sekolah

Pemutakhiran Dapodik bisa dipakai untuk pantau kondisi WASH di sekolah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan generasi muda di Indonesia. Namun, selain pendidikan yang baik, kondisi lingkungan di sekolah juga perlu diperhatikan. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah kondisi WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) di sekolah.

WASH merupakan suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi yang layak, dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Hal ini sangat penting karena kondisi lingkungan yang bersih dan sehat akan berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan siswa dan tenaga pendidik di sekolah.

Untuk memantau kondisi WASH di sekolah, Pemutakhiran Dapodik bisa menjadi salah satu solusi yang efektif. Dengan melakukan pemutakhiran data secara berkala, pemerintah dapat memantau kondisi WASH di setiap sekolah di seluruh Indonesia.

Dengan adanya data yang akurat dan terupdate, pemerintah dapat melakukan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kondisi WASH di sekolah. Selain itu, pemantauan melalui Pemutakhiran Dapodik juga dapat membantu pemerintah dalam menentukan program-program yang diperlukan untuk meningkatkan kondisi WASH di sekolah.

Oleh karena itu, penting bagi setiap sekolah untuk melakukan pemutakhiran data secara berkala melalui Dapodik. Dengan demikian, kondisi WASH di sekolah dapat terus dipantau dan ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman bagi siswa dan tenaga pendidik.

Dengan adanya perhatian yang lebih terhadap kondisi WASH di sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan siswa dan tenaga pendidik di sekolah. Sehingga, generasi muda Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan menjadi generasi yang sehat dan cerdas.

Elizabeth eksis enam dekade berkat keberlanjutan desain dan lingkungan

Elizabeth adalah salah satu desainer ternama di Indonesia yang telah eksis selama enam dekade. Keberhasilannya tidak hanya didukung oleh kreativitas dan keahliannya dalam mendesain, tetapi juga karena komitmennya terhadap keberlanjutan desain dan lingkungan.

Sejak awal karirnya, Elizabeth selalu memperhatikan dampak lingkungan dari setiap proyek desain yang ia kerjakan. Ia menyadari bahwa sebagai seorang desainer, ia memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa desainnya tidak hanya indah dan fungsional, tetapi juga ramah lingkungan. Hal ini membuatnya selalu mencari cara untuk menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan mengurangi limbah dalam setiap proyeknya.

Selain itu, Elizabeth juga aktif dalam mendukung gerakan keberlanjutan desain di Indonesia. Ia sering kali memberikan workshop dan seminar tentang pentingnya keberlanjutan desain dan bagaimana setiap individu dapat berkontribusi dalam melindungi lingkungan melalui desain. Dengan demikian, ia berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan melalui desain.

Keberlanjutan desain dan lingkungan bukan hanya menjadi slogan bagi Elizabeth, tetapi telah menjadi gaya hidupnya. Ia terus berinovasi dan mencari solusi-solusi kreatif untuk mendukung lingkungan melalui desain. Dengan dedikasinya yang tinggi dan visinya yang jelas, tidak mengherankan jika Elizabeth tetap eksis dan menjadi salah satu desainer terkemuka di Indonesia selama enam dekade.

Dengan demikian, Elizabeth adalah contoh nyata bagaimana seorang desainer dapat sukses dan bertahan lama dalam industri dengan memperhatikan keberlanjutan desain dan lingkungan. Semoga semangat dan dedikasinya dapat menginspirasi banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan melalui desain.

Kadinkes tekankan Jabar fokus cegah lahirnya anak stunting baru

Kadinkes Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, menegaskan pentingnya fokus pada pencegahan lahirnya anak-anak yang mengalami stunting. Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kurang gizi pada masa kehamilan dan pertumbuhan awalnya. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan dan perkembangan anak hingga dewasa.

Menurut data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,67% pada tahun 2018. Angka ini masih cukup tinggi dan perlu penanganan serius untuk mengurangi jumlah anak yang mengalami stunting.

Berli Hamdani menekankan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan. Ibu hamil perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang agar janin dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, perhatian juga perlu diberikan pada perawatan bayi dan balita, termasuk pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan.

Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia perlu memberikan perhatian khusus pada masalah stunting. Dengan fokus pada pencegahan, diharapkan jumlah anak yang mengalami stunting dapat dikurangi secara signifikan.

Kadinkes juga menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya pencegahan stunting. Semua pihak perlu bekerja sama untuk menyediakan asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil dan anak-anak, serta memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dengan fokus pada pencegahan, diharapkan provinsi Jawa Barat dapat menjadi contoh dalam menangani masalah stunting di Indonesia. Dengan upaya bersama, diharapkan angka stunting dapat terus menurun dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan berkualitas.

Cara tepat merawat tas agar awet berdasarkan bahannya 

Tas merupakan salah satu aksesoris yang tidak bisa lepas dari aktivitas sehari-hari. Tas tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk membawa barang-barang penting, tetapi juga sebagai penunjang penampilan. Karena itu, penting bagi kita untuk merawat tas dengan baik agar tetap awet dan tahan lama.

Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk merawat tas agar tetap awet adalah dengan memperhatikan bahan dasar tas tersebut. Berikut adalah beberapa cara tepat merawat tas berdasarkan bahan dasarnya:

1. Tas kulit
Tas kulit merupakan jenis tas yang paling umum digunakan oleh banyak orang. Untuk merawat tas kulit agar tetap awet, kita dapat menggunakan bahan pembersih khusus untuk tas kulit. Selain itu, hindari menyimpan tas kulit di tempat yang lembab atau panas, karena hal ini dapat merusak tekstur dan warna tas.

2. Tas kain
Tas kain juga merupakan pilihan yang populer bagi banyak orang karena ringan dan nyaman digunakan. Untuk merawat tas kain, kita dapat mencucinya secara teratur dengan menggunakan deterjen yang lembut. Selain itu, hindari menyimpan tas kain di tempat yang lembab karena dapat menyebabkan tas menjadi berjamur.

3. Tas sintetis
Tas sintetis juga merupakan pilihan yang praktis dan ekonomis. Untuk merawat tas sintetis agar tetap awet, kita dapat membersihkannya dengan menggunakan kain yang lembut dan air hangat. Hindari menggunakan bahan pembersih kimia yang keras karena dapat merusak tekstur tas.

Dengan merawat tas secara tepat berdasarkan bahan dasarnya, kita dapat memperpanjang umur pakai tas tersebut. Selain itu, kita juga dapat menghemat biaya karena tidak perlu sering mengganti tas yang rusak. Jadi, jangan lupa untuk merawat tas dengan baik agar tetap awet dan tahan lama.

Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting

Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting

Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang masih sering ditemui di Indonesia. Stunting adalah kondisi dimana anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama. Masalah stunting ini dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial anak, serta dapat menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Untuk mengatasi masalah stunting ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memiliki peran penting dalam melakukan berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Salah satu pendekatan yang dilakukan oleh Bappeda adalah melalui perubahan perilaku masyarakat dalam hal gizi dan pola makan yang sehat.

Perubahan perilaku masyarakat merupakan kunci utama dalam percepatan penurunan angka stunting. Bappeda telah melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat melalui program-program seperti penyuluhan gizi, pelatihan keterampilan memasak makanan bergizi, serta kampanye-kampanye kesehatan.

Selain itu, Bappeda juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak yang sehat. Hal ini dilakukan dengan membangun fasilitas publik yang mendukung gizi seimbang, seperti posyandu, taman bermain, dan lapangan olahraga.

Dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang diarahkan oleh Bappeda, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat turun secara signifikan. Selain itu, diharapkan juga bahwa anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas sehingga dapat menjadi generasi yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global.

Dengan kolaborasi antara Bappeda, pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya, percepatan penurunan stunting di Indonesia bukanlah hal yang tidak mungkin. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari semua pihak, kita dapat menciptakan generasi yang sehat dan cerdas untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.